Senin, 26 Maret 2012

Perbedaan Kekuasaan dan Wewenang

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individ atau kelompok. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Ada dua bentuk kekuasaan :
  1. pribadi, didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
  2. posisi, didapat dari wewenang formal oprganisasi.
(http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf - 27/3/2012 - 13.11)

Ada 6 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven :
  1. Kekuasaan Balas Jasa(reward power), kemampuan seseorang pemberi pengarh untuk memberi penghargaan paa ornag lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah, con : seorang atasan memberikan perintah kepada bawahannya, jika bawahannya melaksanakannya maka ia akan mendapatkan sebuah hadiah / bonus.
  2. Kekuasaan Paksaan(coercive power), kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengarui kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan, contoh : seorang atasan memberikan sebuah perintah kepada bawahannya apabila bawahannya itu tidak bisa melaksanakan perintah dari atasannya makan ia akan dikenakan sanksi berupa teguran sampai hukuman.
  3. Kekuasaan Sah(legitimate power), kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak mengunakan pengaruh sampai batas tertentu.
  4. Kekuasaan keahlian(exper power), pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
  5. Kekuasaan Panutan(referent power), pemberi pengaruh dapat menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi(karisma keberanian, simpatik, dll).
  6. Kekuasaan Pengendalian Informasi(control of information power), bersal dari pengetahuan yang tidak dimiliki oleh orang lain, dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
(http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28070/BAB_2_WEWENANG%2CKEKUASAAN_%26_PENGARUH.pdf - tgl 25/3/12 pkl.17.19)

Karakteristik kunci menangani kekuasaan dengan sukses (John P Kotter) :
1. Peka terhadap sumber kekuasaan mereka, menjaga tindakan tetapi tetap kosisten
dengan harapan orang.
2. Mengakui perbedaan biaya, resiko dan manfaat dari lima kekuasaan dasar, menggunakan
dasar kekuasaan manapun yang sesuai dengan situasi atau orang tertentu.
3. Menghargai bahwa setiap dasar kekuasaan mempunyai keunggulan, mencoba
mengembangkan keterampilan dan kredibilitas mereka sehingga dapat menggunakan
metode apa pun yang paling baik.
4. Mempunyai sasaran karier yang membuat mereka mengembangkan dan menggunakan
kekuasaan, membuat orang merasa tergantung padanya, dan menggunakan salah satu
tipe kekuasaan yang paling mungkin untuk dipakai.
5. Bertindak secara dewasa dan mengembangkan kendali diri, menghindari menonjolkan
kekuasaan secara angkuh dan mencoba untuk bertindak tidak kasar bila tidak
diperlukan.
6. Memahami bahwa kekuasaan perlu untuk melaksanakan pekerjaan, merasa senang
menggunakan kekuasaan untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan tugas organisasi.

Arti Kunci Kekuasaan (Rosabeth Moss Kanter) :
1. Aktivitas luar biasa, membuat perubahan, menempati suatu posisi atau berhasil mengambil
resiko yang besar akan mendorong kepemilikan kekuasaan.
2. Visibilitas, menjadi dikenal atau memperoleh kesempatan diperkenalkan dengan pemegang
kekuasaan akan mendorong kesuksesan menggunakan kekuasaan yang dimiliki.
3. Relevansi, memiliki kekuasaan yang berhasil berarti mampu meyelesaikan masalah
organisasi yang otentik atau akurat.
4. Sponsor, mempunyai sponsor atau mentor- seseorang memberi nasehat kepada anda
mengenai cara agar behasil dalam organisasi- dapat menjadi sumber kekuasan informal,
terutama bila sponsor menikmati kekuasaan yang cukup besar.

(http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf - 27/3/2012 - 13.11)

Wewenang adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.

(http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28070/BAB_2_WEWENANG%2CKEKUASAAN_%26_PENGARUH.pdf - tgl 25/3/12 pkl.17.19)

Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat
yang lebih bawah
2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.
Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh
penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.

wewenang ada 3 :
  1. wewenang lini, digambarkan oleh garis yang menghubungkan
    manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
  2. wewenang staf, Staff ahli
    memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan,
    termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
  3. Wewenang fungsional, Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.
    fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.
(http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf - 27/3/2012 - 13.11)

jadi dapat disimpulkan Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individ atau kelompok. Wewenang adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.




sumber :
(http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf - 27/3/2012 - 13.11)

(http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28070/BAB_2_WEWENANG%2CKEKUASAAN_%26_PENGARUH.pdf - tgl 25/3/12 pkl.17.19)

Peranan Staf dalam Organisasi

Didalam suatu organisasi sangat dibutuhkan peranan dari seorang staff untuk memberikan suatu nasehat dalam menyelesaikan suatu masalah.

Macam macam dan fungsi dari staf :

· Staf penasehat. memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
1. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
2. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
3. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
4. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
5. Membuat kesimpulan.

6. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

· STAF PELAYANAN ( Staf Specialis ). memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan.

Contoh beberapa fungsi staf

1. Memberikan informasi kepada pemimpin
2. Memberikan batuan kepada pemimpindalam memecahkan masalah jika diperlukan
3. Membantu menjalankan recana-rencana yang telah ditentukan oleh seorang pemimpin dan masih banyak lagi alinnya.

(http://winarnotugas.blogspot.com/2012/03/peranan-staf-dalam-organisasi.html - 27/3/2012 - 12.45)

Hubungan Kepemimpinan dan Staf

Dalam kehidupan berorganisasi sering terjadi konflik antarannggota organisasi baik konflik antarstaf maupun konflik antara pimpinan dan staf. Jika kondisi ini terus terjadi niscaya tidak akan terjadi keharmonisan yang pada akhirnya tidak akan menghasilkan komunikasi yang baik. Konflik dapat terjadi karena tidak berjalannya arus komunikasi antara kedua belah pihak dan kemungkinan tidak ada pihak yang menjembatani pihak-pihak tersebut. Oleh karena itu komunikasi perlu dibangun bersama oleh pimpinan dan staf dengan dilandasi sikap saling percaya dan berbaik sangka. Selama sikap tersebut tidak pernah hilang dari individu setiap staf, niscaya tidak akan menghasilkan pelayanan kerja yang baik.

Dalam kondisi seperti itu seorang pimpinan harus memiliki sikap kepemimpinan yang luwes dan mampu mengakomodasi segala bentuk permasalahan yang muncul di kalangan staf. Artinya suatu saat pimpinan dapat berposisi sebagai orang tua dan pada waktu tertentu dapat berposisi sebagai rekan sejawat.

(http://ahmadtajudin.staf.upi.edu/2011/01/27/masalah-kepemimpinan-sebuah-catatan-ringan/ - 27/3/2012 – 12.45)


sumber :

(http://ahmadtajudin.staf.upi.edu/2011/01/27/masalah-kepemimpinan-sebuah-catatan-ringan/ - 27/3/2012 – 12.45)

(http://winarnotugas.blogspot.com/2012/03/peranan-staf-dalam-organisasi.html - 27/3/2012 - 12.45)